Dalam proses reproduksi virus, ada tahapan daur litik dan tahapan daur lisogenik. Pada dasarnya, virus adalah elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat, yakni asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA).. Jika dikelompokkan, virus bisa berada dalam kondisi yang berbeda, yakni ada yang di dalam tubuh inang (intraseluler) dan ada yang di luar tubuh inang Siklus litik yaitu replikasi virus yang disertai matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus baru Siklus litik terjadi apabila pertahanan sel inang lemah dibandingkan daya infeksi virus sehingga tahap-tahap adsorbsi, penetrasi, sintesis, pematangan, lisis dari replikasi virus berlangsung cepat. Adapun keadaan sel inang pada daur litik yaitu sel inang hancur dan mati akibat terbentuk anakan virus virion yang disebabkan dari sistem pertahanan sel inang yang kurang kuat. Sedangkan pada daur lisogenik sel inang kuat sistem pertahannya menjadi kuat, sehingga DNA virus hanya menempel/bergabung dengan DNA sel adalah mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea. Proses reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu adsorbsi, penetrasi, sintesis eklifase, pematangan dan siklus litik, gen virus dengan cepat mengubah sel inang menjadi pabrik untuk replikasi virus. Setelah melepaskan virus-virus baru, sel akan mengalami lisis. Sedangkan pada siklus lisogenik, DNA virus masuk ke dalam sel inang, kemudian terjadi replikasi bersama-sama dengan kromosom lebih lanjutMateri tentang daur litik tentang daur lisogenik tentang virus jawabanKelas 10Mapel BiologiBab Bab 4 - VirusKode

Menempelnyavirus pada sel inang pada bagian reseptor. Selama siklus litik, gen virus dengan cepat mengubah sel inang menjadi pabrik untuk replikasi virus. Dna virus akan melebur pada dna sel inang saat fase lisogenik. Daur litik secara singkat akan menghancurkan sel (lisis) sedangkan daur lisogenik tidak hancur, hanya pada kondisi tertentu

Pada artikel ini, kamu akan belajar tentang replikasi virus dan mengetahui seperti apa tahapan-tahapan yang terjadi pada proses replikasi virus. — Sejak pandemi COVID-19 terjadi, informasi seputar virus terus menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Nah, materi yang akan kita bahas kali ini pun juga tentang virus, lho! Tepatnya yaitu tentang replikasi virus. Apa sih, replikasi virus itu? Replikasi virus adalah proses pembentukan dan perbanyakan komponen-komponen virus. Replikasi virus ini hanya bisa dilakukan oleh virus di dalam sel inang karena virus adalah partikel aseluler atau bukan sel. Artinya, virus tidak punya struktur metabolisme seperti yang dimiliki sel untuk membuat komponen tubuh virus, yaitu materi genetik dan selubung protein kapsid. Sel inang merupakan sel hidup yang ditumpangi virus. Sel inang dapat berupa organisme uniseluler bersel tunggal seperti bakteri dan protozoa, maupun multiseluler bersel banyak seperti jamur, tumbuhan, hewan, hingga manusia. Secara umum virus itu punya inang yang spesifik. Contohnya yaitu bakteriofag yang hanya menginfeksi bakteri E. coli dan TMV yang hanya menginfeksi tembakau. Namun, ada juga beberapa jenis virus yang memiliki inang bervariasi. Contohnya yaitu virus flu burung yang menginfeksi bangsa aves dan manusia. Selain itu, ada juga rabies yang menginfeksi mamalia seperti kucing, anjing, dan manusia. Meskipun demikian, virus tumbuhan tidak akan menginfeksi hewan, atau sebaliknya. Begitu pula virus penginfeksi bakteri, tidak akan menginfeksi tumbuhan maupun hewan. Baca juga Kenapa Sabun Bisa Membunuh Virus? Nah, replikasi virus yang umum dipelajari adalah pada bakteriofag yang bisa terjadi melalui siklus litik atau siklus lisogenik. Apa perbedaannya? Yuk, kita bahas satu per satu! Siklus Litik Siklus litik merupakan cara replikasi virus yang melibatkan proses penghancuran sel inang di akhir proses replikasi, sehingga sel inang akan pecah lisis dan mati. Siklus litik yang umum dipelajari adalah siklus litik pada bakteriofag T4, di mana terdiri atas lima tahap, yaitu tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesis, tahap perakitan, dan tahap lisis. 1. Tahap Adsorpsi Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus dalam hal ini yaitu bakteriofag memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat dikenali oleh virus. 2. Tahap Penetrasi Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga jarum penusuk di bagian ujungnya membentuk lubang yang menembus dinding sel dan membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel bakteri. 3. Tahap Sintesis Tahap sintesis atau eklifase merupakan tahapan pembentukan komponen virus yaitu materi genetik dan protein. Tahap ini diawali dengan pembentukan protein atau enzim yang akan menghancurkan DNA sel bakteri, serta enzim yang digunakan untuk menggandakan DNA virus. Setelah DNA virus digandakan, selanjutnya dibentuk protein-protein penyusun kapsid, rakitan ekor serta lisozim enzim yang dibutuhkan di tahap lisis. 4. Tahap Perakitan Pada tahap ini terjadi perakitan partikel virus baru dari komponen-komponen yang dibuat di tahap sintesis. Kapsid, materi genetik, dan bagian ekor akan dirakit menjadi partikel bakteriofag T4 utuh. 5. Tahap Lisis Tahap ini merupakan tahap pecahnya sel inang. Bakteriofag akan menggunakan lisozim pada bagian ekornya untuk merusak dinding sel bakteri, sehingga menjadi lemah dan berlubang. Dinding sel bakteri yang lemah dan berlubang akan menyebabkan cairan dari luar sel bakteri masuk ke dalam sel, sehingga sel bakteri menggembung, pecah dan mati. Setelah sel bakteri pecah atau lisis, partikel bakteriofag baru akan keluar dan menginfeksi sel bakteri lain untuk kembali melakukan replikasi. Biasanya, dalam satu kali siklus litik, bakteriofag T4 memerlukan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit, dan akan dihasilkan 100-200 partikel virus baru yang siap menginfeksi sel inang baru. Siklus Lisogenik Siklus lisogenik merupakan mekanisme replikasi virus melalui penyisipan materi genetik virus pada materi genetik inang. Jadi siklus lisogenik tidak melibatkan proses penghancuran/kematian sel inang. Pada siklus ini, DNA dari virus akan bergabung dengan DNA sel bakteri membentuk profag. Kemudian saat sel bakteri yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag juga ikut digandakan, sehingga secara tidak langsung terjadi perbanyakan materi genetik virus. Contoh virus yang melakukan siklus lisogenik diantaranya adalah bakteriofag lambda atau fag lambda fag λ. Fag λ memiliki bentuk yang serupa dengan bakteriofag T4, namun serabut ekor fag λ lebih pendek. Replikasi virus secara lisogenik terdiri atas tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap integrasi, dan tahap multiplikasi sel inang. 1. Tahap Adsorpsi Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus dalam hal ini yaitu bakteriofag memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat dikenali oleh virus. 2. Tahap Penetrasi Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga jarum penusuk di bagian ujungnya membentuk lubang yang menembus dinding sel dan membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel bakteri. Tahap adsorpsi dan penetrasi mekanismenya sama dengan yang terjadi pada siklus litik, ya! Sedangkan untuk tahap integrasi dan multiplikasi sel inang akan dibahas pada penjelasan berikut. 3. Tahap Integrasi Tahap integrasi disebut juga sebagai tahap penggabungan. Setelah melalui tahap penetrasi, DNA virus yang telah diinjeksikan ke dalam sel bakteri, akan diintegrasikan atau digabungkan pada bagian tertentu dari materi genetik sel bakteri sehingga terbentuk profag prophage. Selama dalam kondisi profag, materi genetik virus akan dipertahankan dorman atau diam serta tidak akan diterjemahkan sehingga sel inang tidak akan sadar kalau materi genetiknya telah disisipi materi genetik virus. 4. Tahap Multiplikasi Sel Inang Selanjutnya, yaitu tahap multiplikasi sel bakteri melalui pembelahan sel. Jadi, sel bakteri akan menggandakan materi genetiknya melalui pembelahan sel. Hal ini menguntungkan bagi virus, sebab dengan proses ini materi genetik virus akan ikut tergandakan. Akibatnya, setiap sel anak yang dihasilkan dari pembelahan bakteri, juga mengandung profag, atau dengan kata lain terinfeksi juga oleh virus fag λ. Dalam kondisi tertentu, sel inang yang mengandung profag ini dapat melemah akibat berbagai faktor. Contohnya saat sel bakteri terpapar sinar UV, maka virus fag λ akan terlepas dari materi genetik bakteri dan akan memasuki siklus litik yang menyebabkan lisis pada sel bakteri. Nah, itu tadi materi tentang replikasi virus beserta penjelasan tahapan-tahapan prosesnya. Sudah paham, kan? Kalau kamu butuh materi biologi lainnya, langsung aja tonton videonya di aplikasi ruangbelajar! Referensi Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Edisi Revisi 2016. Jakarta Penerbit Erlangga.
Berdasarkantahapan tersebut, siklus hidup virus dapat dibedakan lagi menjadi siklus /daur litik dan siklus / daur lisogenik. 1. Daur Litik Replikasi virus dalam sel inang merupakan peristiwa yang sangat kompleks, tahap demi tahap dari proses sintesis, mulai dari terinfeksinya sel inang sampai pembebasan partikel-partikel virus.
Daftar isiDaur LitikPengertian Daur LitikTahapan Pada Daur LitikDaur LisogenikPengertian Daur LisogenikTahapan Pada Daur LisogenikPerbedaan Siklus Litik dan Siklus LisogenikSalah satu ciri-ciri makhluk hidup yang dimiliki oleh virus adalah kemampuannya untuk berkembang biak atau pengertian replikasi membutuhkan sel dan jaringan inang yang masih hidup untuk dapat memperbanyak berkembang biak dengan cara menyuntikkan materi genetik berupa DNA atau RNA ke dalam sel genetik dari virus kemudian akan diterjemahkan oleh sel inang untuk menghasilkan bagian-bagian tubuh virus penerjemahan materi genetik hanya dapat dilakukan oleh sel-sel yang masih hidup, sedangkan sel mati tidak mampu melakukan proses Daur LitikSiklus litik atau daur litik merupakan cara reproduksi virus yang utama. Siklus litik adalah proses replikasi virus yang menyebabkan hancurnya sel inang yang terjadi pada saat virus-virus baru yang utuh telah terbentuk. Virus menggunakan organ seluler dari ciri-ciri organisme hidup untuk menghasilkan komponen-komponen membutuhkan waktu 10-60 menit untuk menyelesaikan semua tahapan hingga virus-virus baru yang utuh keluar dari sel Pada Daur LitikTahapan siklus litik yaitu pelekatan, penetrasi, sintesis, perakitan, dan pecahnya sel inang lisis.Pada siklus litik, sel-sel bakteri pecah dan hancur setelah replikasi virus setelah sel dihancurkan, virus-virus baru hasil replikasi dapat mencari inang baru untuk bakteriofage yang melalui siklus litik adalah T4, yang menginfeksi E. coli yang ditemukan di saluran usus LisogenikPengertian Daur LisogenikPengertian dan contoh Siklus lisogenik adalah proses penyatuan materi genetik virus dengan materi genetik materi genetik tersebut dikenal dengan istilah lisogeni. Dalam siklus ini, sel bakteri tidak mengalami peristiwa litik karena virus tidak langsung memproduksi tubuh-tubuh virus Pada Daur LisogenikVirus memasukkan materi genetik ke dalam sel bakteri, materi genetik tersebut kemudian akan menyatu dengan materi genetik bakteri membelah diri, maka materi genetik virus akan membelah sehingga mengalami siklus lisogenik adalah adsorpsi, penggabungan, pembelahan, sintesis, perakitan, dan yang menginfeksi bakteri dari kingdom Monera melalui siklus lisogenik hanya akan bersifat dorman atau laten di dalam sel dan tidak menyebabkan sel inang akan menjadi aktif apabila bakteri yang terinfeksi mendapatkan paparan fisik atau kimia yang tidak menguntungkan seperti sinar UV, kondisi gizi rendah, atau bahan kimia seperti mitomycin dapat secara spontan mengekstraksi diri mereka sendiri dari sel inang dan memasuki siklus litik dalam proses yang disebut induksiPerbedaan Siklus Litik dan Siklus LisogenikSecara singkat, perbedaan antara siklus litik dan siklus lisogenik pada virus adalah sebagai berikutLama siklusPada siklus litik, waktu yang dibutuhkan untuk replikasi relatif singkat, yaitu hanya 10-60 pada siklus lisogenik dapat berlangsung selama awal sel inangPada siklus litik, kondisi awal sel inang adalah non-virulen. Sementara pada siklus lisogenik sel inang bersifat akhir sel inangPada akhir siklus litik, sel inang akan pecah dan hancur. Sementara pada siklus lisogenik, sel inang dapat tetap melakukan aktivitas seluler dan berkembang virus di dalam sel inangPada siklus litik, virus dapat menonaktifkan kromosom sel inang dan mengambil alih organ seluler inang untuk proses pada siklus lisogenik, virus tidak mengambil alih sel inang, tetapi materi genetik virus bergabung dengan materi genetik inang.
DNAvirus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenikC. daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenik. D. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik. E. DNA menempet pada DNA sel inang pada fase litik. 22. Jensi virus dan keterangan yang sesuai dengan gambar di bawah ini adalah.
– Gambar Daur Litik bisa sahabat biologi lihat pada beberapa gambar yang telah kami sediakan di bawah ini. Tapi sebelum melihat gambarnya, sudahkah sahabat tahu apa itu daur ulang litik? Rasanya hampir semua sahabat biologi pernah terjangkit sebuah virus, dan mungkin sahabat biologi salah satu yang pernah mengalaminya. Virus sendiri merupakan sebuah penyebab dari beberapa penyakit yang dapat menular. Misalnya saja penyakit influenza hingga cacar. Penyebaran virus ini sendiri dapat terjadi melalui dua daur yakni daur litik atau siklus litik dan daur lisogenik atau siklus lisogenik. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai salah satu daur yang menyebabkan virus menyebar atau menular yaitu daur litik. Apa Itu Daur Litik atau Siklus Litik? Daur litik sendiri merupakan salah satu siklus reproduksi atau pun replikasi genom virus yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian untuk sel inang mau pun tempat virus tersebut hidup. Virus sendiri hanya bisa melakukan replikasi pada siklus litik ini atau disebut dengan virus virulen. Lalu bagaimana proses reproduksi daur litik pada virus? Berikut ini ulasan lengkapnya! Proses Reproduksi Daur Litik pada Virus Virus adalah makhluk mikroorganisme yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, bersifat parasit yang menginfeksi sel organisme biologis untuk dijadikan sel inangnya. Virus dapat mereproduksi diri dan bereplikasi dengan dua daur atau siklus. Salah satunya adalah daur litik. Tahapan Proses Daur Litik Daur litik merupakan daur reproduksi virus yang dengan cara menghancurkan sel inangnya. Adapun tahap ataupun fase-fase daur litik adalah sebagai berikut 1. Tahap Adsorpsi Tahap adorpsi merupakan tahap pertama dalam daur litik ini, yaitu diawali dengan reseptor sel menempel pada dinding sel inangnya. Selanjutnya virus akan mengeluarkan enzim lisozim untuk membuat lubang di dinding sel inang untuk tahap penetrasi. 2. Tahap Penetrasi Di tahap kedua ini, setelah dinding sel inangnya berlubang, virus memasukkan materi genetiknya DNA/RNA ke dalam sitoplasma sel inangnya. 3. Tahap Sintesis Pada tahap yang ketiga ini, atau tahap sintesis, virus membunuh DNA sel inangnya sehingga tidak berfungsi lagi. Kemudian DNA virus akan mengambil alih mengendalikan kehidupan sel inangnya secara utuh. Lalu DNA virus akan mereplikasi dirinya secara terus menerus hingga dalam jumlah yang banyak. Dalam tahap ini terjadi pembentukan berbagai komponen tubuh virus seperti ekor, rambut ekor, dan kepala. 4. Tahap Perakitan Pada tahap keempat ini, komponen tubuh virus yang terpisah-pisah terdiri dari ekor dan kepala serta rambut ekor dirakit menjadi kapsid. Kemudian DNA masuk ke dalam kapsid, maka terbentuklah virus baru yang utuh. 5. Tahap Lisis Pada tahap terakhir ini virus mengeluarkan enzim lisozim, lalu virus melisiskan sel inangnya. Kemudian virus-virus itu keluar dari sel inang yang telah ia buat hancur. Nantinya virus-virus baru tersebut akan menginfeksi dan kemudian bereplikasi lagi bersama sel inang yang lain. Daur Lisogenik Selain daur litik, terdapat pula daur lisogenik yang memiliki banyak perbedaan dengan daur litik. Namun sebelum membahas mengenai perbedaan di antara keduanya, mari kita simak terlebih dahulu apa itu daur lisogenik ini. Pengertian Daur Lisogenik Daur lisogenik merupakan proses penyatuan materi genetik virus dengan materi genetik bakteri. Proses tersebut dinamakan dengan lisogeni dan pada siklus ini sel bakteri tidak akan mengalami proses litik. Sebab virus tidak akan memproduksi tubuh tubuh virus yang baru secara langsung. Tahapan Pada Daur Lisogenik Pada tahapan ini virus memasukkan materi genetik pada sel bakteri yang akan menyatukannya dengan materi genetik bakteri. Jika bakteri melakukan pembelahan diri, materi genetik virus pun akan mulai membelah sehingga terjadi penggandaan. Siklus ini mengalami beberapa tahapan dimulai dari adsorpsi, penggabungan, pembelahan, sintesis, perakitan hingga litik. Perbedaan Daur Litik dengan Daur Lisogenik pada Virus Virus dapat bereproduksi dengan cara daur litik ataupun daur lisogenik. Dari namanya yang berbeda, kita dapat menyimpulkan bahwa kedua daur tersebut berbeda. Tentu saja, daur litik mempunyai banyak perbedaan dengan daur lisogenik Berikut ini adalah perbedaannya 1. Tahap pada daur litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis, perakitan, dan lisis. Sedangkan tahap-tahap daur lisogenik adalah adsorpsi, penetrasi, penyisipan gen virus, dan pembelahan. 2. Daur litik bersifat non virulen, yaitu masuknya DNA virus kepada sel hidup tidak diikuti dengan pembentukan virus-virus yang baru. Sedangkan daur lisogenik bersifat virulen, yaitu masuknya DNA virus pada sel hidup tidak selalu diikuti dengan pembentukan virus-virus yang baru. 3. Pada daur litik, nantinya sel inang akan mati. Sedangkan pada daur lisogenik sel inang akan tetap hidup dan tidak akan mati. 4. Daur litik menghasilkan virus ganas virulent. Sedangkan, replikasi daur lisogenik menghasilkan virus biasa saja. 5. Daur litik mengalami tahap lisis atau penghancuran. Sedangkan daur lisogenik tidak mengalami tahap lisis atau penghancuran. 6. Daur litik tidak mengalami fase penggabungan dan fase pembelahan. Sedangkan daur lisogenik mengalami fase penggabungan dan fase pembelahan. 7. Pada daur litik DNA virus menghancurkan DNA sel inangnya, kemudian mengambil alih perannya. Sedangkan pada daur lisogenik DNA virus akan bergabung dan menyatu dengan DNA sel sehingga tidak merusak sel. 8. Daur litik tidak bisa berubah menjadi daur lisogenik, walaupun sel inangnya sudah mati. Sedangkan daur lisogenik dapat berubah menjadi daur litik, bila vilurensi derajat kemampuan untuk menyebabkan penyakit sel inangnya hilang. 9. Pada daur litik virus mereplikasi diri dan menghasilkan keturunan sel inangnya bakteriofage. Sedangkan pada daur lisogenik, hasil replikasi virus tidak dalam keturunan sel inang. 10. Reproduksi pada daur litik tidak terikat pada kromosom inangnya bebas. Sedangkan pada daur lisogenik reproduksinya terikat pada kromosom inangnya tidak bebas. 11. Pada daur litik, ada gejala infeksi virus. Sedangkan pada daur lisogenik, tidak ada gejala infeksi virus. 12. Waktu reproduksi daur litik lebih singkat daripada daur lisogenik. Sedangkan reproduksi daur lisogenik lebih lama daripada daur litik. Nah, itu dia gambar daur litik beserta dengan penjelasan lengkapnya khusus untuk sahabat biologi semua, sampai jumpa pada pembahasan berikutnya, selamat belajar. Artikel Lainnya Fungsi Garam Mineral – Bagi Tubuh, Bagi Sel, Beserta Zatnya Sendi Sinartrosis – Pengertian, Perbedaan Dengan Sinkondrosis, Beserta Contoh Gambar Sel Tumbuhan dan Fungsinya
Litik setelah terbentuk bakteri virus baru terjadilah litik/pecah sel. Virus - virus baru yang terbentuk berhamburan keluar sel inang dan siap untuk menyerang sel inang baru. Gambar siklus lisogenik dapat dilihat seperti berikut. Demikian tadi ulasan daur litik dan lisogenik pada perkembangbiakan virus, terima kasih sudah mengunjungi Dalam hidup, kita tidak selalu sehat. Ada kalanya sakit dan membutuhkan satu dua obat sekaligus istirahat yang cukup. Penyebabnya pun beragam seperti bakteri, virus, dan lain sebagainya. Beberapa virus yang hinggap di tubuh manusia membutuhkan perawatan khusus dan intensif. Beberapa lainnya hanya membutuhkan istirahat yang cukup dan perawatan sederhana. Virus-virus dalam tubuh manusia berkembang dengan beberapa cara seperti siklus litik, siklus lisogenik, dan sebagainya. Dalam tulisan ini akan dibahas lebih detail mengenai siklus lisogenik. Grameds dapat menyimak sekaligus memperoleh rekomendasi buku untuk membantu belajar biologi. Konsep dan Ciri-Ciri VirusStuktur dan Pengelompokkan Virus1. Kepala2. Kapsid3. Isi Tubuh atau Virion4. EkorPerbedaan Virus dan Bakteri 1. Ukuran2. Susunan Kimiawi3. Tempat Hidup4. Mutasi5. Cara Berkembang BiakKonsep Siklus Lisogenik1. Adsorpsi dan Penetrasi2. Tahap Penggabungan3. Tahap Pembelahan4. Tahap Sintesis5. Tahap Perakitan6. Tahap LisisKonsep dan Tahapan Siklus Litik 1. Adsorpsi2. Penetrasi3. Replikasi4. Perakitan5. LisisPerbedaan Siklus Lisogenik dan Siklus LitikCara Mencegah Sekaligus Mengatasi Infeksi Virus1. Memaksimalkan Sistem Imun2. Vaksin3. Minum Obat Antivirus4. Menjalani Gaya Hidup SehatBuku Best Seller NovelArtikel Terkait Siklus Konsep dan Ciri-Ciri Virus Virus merupakan organisme terkecil yang ada di dunia. Ia dapay menginfeksi makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan, hewan, jamur, dan bakteri. Infeksi virus dapat mengakibatkan penyakit baik skala ringan maupun berat bagi manusia. Dalam buku Dunia IPA 3A untuk Kelas 3 SD karya Drs. H. Oanut, dkk, virus merupakan makhluk hidup yang tidak termasuk dalam kelompok hewan ataupun tumbuhan. Ia dapat menyebabkan berbagai macam penyakit baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Virus juga dapat didefinisikan sebagai suatu organisme yang mampu menggandakn atau menyebarkan diri dengan misi menginfeksi organisme lainnya. Kemudian, akan memberikan dampak bagi kehidupan organisme lainnya. Organisme tersebut akan berpotensi mengalami suatu penyakit. Ia hidup dan mempervanyak diri dengan menumpangi organisme lain. Jika virus masuk ke dalam sel inang. Kemudian memasukkan sejenis materi genetik ke dalam sel inang dan mengambil alih fungsi sel inang tersebut. Untuk lebih memahami virus, Grameds dapat menyimak beberapa ciri-ciri virus yang dirangkum dari laman Berikut rinciannya. Hanya memiliki bahan genetik RNA atau DNA saja. Tidak memiliki sel atau bersifat aseluler. Berukuran lebih kecil dari bakteri. Memiliki bentuk yang bervariasi. Hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Dapat dikristalkan. Memerlukan asam nukleat untuk berkembang biak. Tidak memiliki sitoplasma. Tidak melakukan aktivitas metabolisme. Stuktur dan Pengelompokkan Virus Virus terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut. 1. Kepala Kepala virus berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Kepala virus berisi asam nukleat. Untuk virus berstruktur bakteriofag asam nukleatnya berupa DNA. Fungsinya sebagai pengendali virus. 2. Kapsid Kapsid merupakan bagian dari kepala virus yang diselubungi oleh protein. Ia tersusun dari unit protein yang disebut dengan kapsomer. Fungsi utamanya sebagai pemberi bentuk sekaligus melindungi virus dari kondisi lingkungan yang merugikan bagi virus tersebut. 3. Isi Tubuh atau Virion Isi tubuh virus adalah bahan genetic berupa asam nukleat DNA atau RNA. Jenis asam nukleat pada virion akan memberikan pengaruh bentuk tubuh virus. Virion dapat berupa RNA yang biasanya dimiliki virus yang menyerupai kubus, bulat, atau polihedral. 4. Ekor Virus memiliki ekor yang berfungsi sebagai tempat untuk melekatkan diri pada sel inang atau sel organisme lain yang ditumpangi. Pada bagian ekor terdiri dari selubung ekor, serabut ekor, dan lempengan dasar. Di setiap ujung serabut ekor terdapat reseptor yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Virus memiliki beragam bentuk dan variasi. Namun, apapun bentuk dan variasinya tetap dapat menginfeksi manusia dan makhluk hidup lainnya. Melanisr dari laman berikut pengelompokkan virus berdasarkan bentuknya. Heliks atau bentuk tangga spiral. Contoh virus berbentuk heliks yaitu virus mosaik tembakau. Ikosahedral, atau bentuk hampir lingkaran. Envelope, yakni virus yang dikelilingi membran lipid. Ia termasuk virus dengan amplop tersebut, yakni HIV dan virus influenza. Bentuk lain, misalnya virus dengan kombinasi heliks dan icosahedral. Perbedaan Virus dan Bakteri Virus dan bakteri memiliki sejumlah perbedaan sebagai berikut. 1. Ukuran Virus memiliki ukuran berkisar antara 20-300 nm. Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada bakteri yang umumnya berukuran lebih besar dari nm. Tidak hanya itu, virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron ME. Sedangkan, bakteri mampu dilihat dengan mikroskop cahaya. 2. Susunan Kimiawi Bakteri memiliki susunan kimiawi terdiri dari RNA, DNA, dan protein. Sedangkan, susunan kimiawi virus terdiri dari satu inti berupa satu molekul RNA atau DNA saja. Umumnya, pada bakteri terdapat enzim untuk pertukaran atau metabolisme sementara virus tidak memilikinya. 3. Tempat Hidup Bakteri merupakan organisme yang mampu hidup dalam sel atau jaringan hidup ataupun mati. Sementara, virus hanya mampu hidup dalam sel atau jaringan hidup inang seperti hewan atau manusia. Bakteri mampu hidup di dalam sel intraseluler ataupun di luar sel ekstraseluler namun, virus hanya mampu hidup secara intraseluler. 4. Mutasi Bakteri tidak memiliki daya mutasi atau yang biasa disebut dengan daya untuk mengubah sifat antigennya. Di sisi lain, virus memiliki daya mutase yang dapat terjadi secara spontan. Misalnya ketika radiasi atau diolah dengan bahan kimia tertentu. 5. Cara Berkembang Biak Bakteri berkembang biak dengan cara belah pasang binary fission. Sedangkan, virus berkembang biak melalui serangkaian tahapan, yakni infeksi, viroeksis, pinositosis, dan fase eclipse. Jika sel inang mati maka virus pun akan mati. Sedangkan, bakteri mampu hidup sebagai saprofit meskipun sel inang telah mati. Siklus lisogenik merupakan siklus reproduksi virus yang melibatkan integrase asam nukleat virus ke dalam genom sel inang sehingga menciptakan profag prophage. Sistem kerja virus ini tidak dengan menghancurkan sel dalam siklus lisogenik. Ia akan terus hidup dan bereproduksi secara normal. Sementara itu, materi genetik di dalam profag akan ditransmisikan ke asal anak bakteri. Lebih ringkasnya, siklus lisogenik memiliki tahapan yang hampir sama dengan siklus litik. Perbedaannya terletak pada caranya menyisipkan dirinya. ia tidak menghancurkan sel inang, tetapi berintegrasi dengan DNA inang. Jika sel inang membelah asam nukleat virus akan ikut membelah dan menyisip pada DNA inang. Siklus lisogenik ditemukan oleh Andre Lwoff pada 1950. Adapun virus yang menggunakan siklus lisegenik adalah virus HIV yang menyebabkan penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrom AIDS. Tahapan Siklus Lisogenik Siklus lisogenik terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut. 1. Adsorpsi dan Penetrasi Pada atahap adsorpsi dan penetrasi, virus akan menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik. Kemudian akan menghancurkan membrane sel dengan enzim lisozim. Virus akan melakukan penetrasi pada sel inang. Caranya dengan menyuntikkan materi genetik yang ada pada asam nukleatnya ke dalam sel. 2. Tahap Penggabungan DNA virus masuk ke dalam tubuh bakteri dan terjadi penggabungan antara DNA bakteri dengan DNA virus. DNA tersebut berbentuk kalung yang tak berujung pangkal terputus. Kemudian, DNA virus akan menyisip di antara DNA bakteri yang terputus. Lalu, terbentuklah rangkaian DNA utuh yang telah terinfeksi atau tersisipi DNA virus. 3. Tahap Pembelahan DNA virus yang telah tersambung dengan DNA bakteri membuat DNA virus tidak dapat bergerak. Keadaan tersebut disebut dengan profag. Ketika DNA bakteri melakukan replikasi sel secara langsung maka profag pun akan melakukan replikasi. Hal tersebut dikarenakan DNA virus bergabung dengan DNA bakteri. Demikian juga, ketika sel bakteri mengalami pembelahan. Secara langsung, dua anak sel bakteri yang mengandung profag tersebut juga ikut mengalami pembelahan. Sehingga, jumlah profag sama dengan jumlah bakteri sel inangnya. 4. Tahap Sintesis Pada kondisi lingkungan tertentu, profag menjadi aktif. Profag bisa saja memisahkan diri dengan DNA bakteri sekaligus merusak DNA bakteri. Kemudian, menggantikan peran DNA bakteri dengan DNA virus untuk sintesis protein yang fungsinya sebagai kapsid untuk virus-virus baru dan replikasi DNA. 5. Tahap Perakitan Pada tahap perakitan kapsid-kapsid virus utuh sebagai selubung virus. Setelah kapsid virus utuh maka akan diisi dengan DnA hasil replikasi. Kemudian, terciptalah virus-virus baru. 6. Tahap Lisis Pada tahap litik, dinding bakteri akan pecah dan virus berhamburan keluar. Kemudian akan menyerang bakteri lain. Konsep dan Tahapan Siklus Litik Siklus litik merupakan proses reproduksi virus yang dilakukan dengan memperbanyak diri atau replikasi di dalam tubuh inang. Kemudian, menghancurkan tubuh inang tersebut. Virus yang memperbanyak diri dengan siklus litik akan melakukan penetrasi ke inang. Ketika di dalam tubuh inang, virus akan memperbanyak diri. Kemudian, keluar dari inang. Setelahnya, sel inang akan mengalami lisis atau pecah. Siklus litik terjadi setelah melalui beberapa tahap berikut ini. 1. Adsorpsi Adsorpsi merupakan tahap penempelan dari partikel virus atau virion pada sel inang yang sesuai. 2. Penetrasi Penetrasi merupakan tahapan injeksi asam nukleat virus ke dalam sel inang. Virus akan melubangi membrane plasma sel inang dan dinding sel, jika ada menggunakan enzim seperti lisozim pada bakteriofage. 3. Replikasi Pada tahap replikasi terjadi penduplikatan atau virus memperbanyak diri dengan menggunakan asam nukleat dalam tubuhnya. 4. Perakitan Pada tahap perakitan, virus akan membentuk tubuh mereka. Pada tahap ini, kapsid yang telah terbentuk pada tahap sintesis akan mulai diisi dengan asam nukleat yang telah tereplikasi sehingga menjadi virus yang utuh. 5. Lisis Pada tahap lisis, terjadi pelepasan partikel virus yang telah matang. Perbedaan Siklus Lisogenik dan Siklus Litik Siklus litik dan lisogenik memiliki beberapa perbedaan, selain cara menumpang kepada inangnya. Berikut beberapa perbedaanya yang dilansir dari laman DNA virus tidak terintegrasi pada siklus litik, sementara pada siklus lisogenik terjadi integrasi DNA virus ke dalam DNA sel inang. DNA inang pada daur litik terhidrolisis, sementara DNA inang pada siklus lisogenik tidak terhidrolisis. Perbedaan siklus litik dan lisogenik juga dapat dilihat dari tidak adanya tahap profag pada siklus litik, sementara siklus lisogenik mengalaminya. Replikasi DNA virus pada siklus litik terjadi secara independen, sementara pada lisogenik terjadi bersama DNA inang. Siklus litik terjadi dalam waktu singkat, sementara lisogenik dapat memakan waktu yang lebih lama. Mekanisme seluler diambil alih oleh genom virus pada daur litik, sementara mekanisme seluler sel inang mengalami gangguan oleh genom virus pada daur lisogenik. Cara Mencegah Sekaligus Mengatasi Infeksi Virus Kita sebagai manusia dapat mencegah terjangkit virus tertentu sekaligus mengatasi bila virus telah terlanjur menjangkiti tubuh. Berikut beberapa cara mencegah dan mengatasi infeksi virus yang dirangkum dari laman 1. Memaksimalkan Sistem Imun Tubuh akan merespons serangan virus dengan dideteksi terlebih dahulu oleh sistem kekebalan tubuh. Kemudian sistem imun akan membantu tubuh untuk bertahan dan memulihkan diri. Proses perlawanan tersebut disebut dengan RNA interference atau interferensi DNA. Tujuannya untuk memecah materi genetic virus. Ketika proses tersebut terjadi maka sistem imun akan menghasilkan antibodi khusus yang mampu berikatan dengan virus. Sehingga, harapannya, virus tersebut tidak menular. Adapun sel T dari tubuh juga akan berusaha menghancurkan virus tersebut. Hanya saja, berbagai jenis virus dpaat menghindari perlawanan ini, seperti HIV dan virus-virus neurotropik. Virus neurotropik merupakan virus yang menyerang sel-sel saraf dan memengaruhi struktur sistem saraf pusat. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus neurotropik adalah rabies, polio, gondok, dan campak. 2. Vaksin Vaksin menjadi cara paling efektif dan mudah untuk mencegah infeksi virus. Vaksin dapat dilakukan dengan beberapa metode berikut ini. Protein virus yang disebut antigen. Antigen merangsang tubuh untuk membentuk antibodi yang akan melawan infeksi di masa depan dari virus yang sama. Virus yang dilemahkan langsung seperti imunisasi untuk polio. 3. Minum Obat Antivirus Jika infeksi karena bakteri dapat diatasi dengan antibiotik. Sementara infeksi virus diobati dengan obat antivirus. Ia bekerja dengan cara menghambat kemampuan virus untuk bereproduksi. Seperti infeksi HIV, influenza, hepatitis B dan C dapat ditangani dengan obat antivirus. 4. Menjalani Gaya Hidup Sehat Pola hidup memberikan pengaruh pada tubuh. Ia mampu mencegah virus yang menyerang tubuh. Metabolisme tubuh yang stabil mampu menurunkan risiko terkena penyakit kronis atau meninggal dunia di usia muda. Berikut beberapa langkah pola hidup sehat yang dapat dilakukan untuk mencegah virus. Perhatikan asupan makanan Kurangi konsumsi alkohol Tidak merokok Olahraga secara teratur Lakukan kegiatan yang disukai ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Halinilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara litik. Pada siklus lisogenik, terjadi sejumlah peristiwa, termasuk tidak terbentunya virion baru; sel inang mengandung profaga (gabungan DNA virus dengan kromosom sel inang); dan sel inang tidak rusak atau tidak mati, bahkan dapat membelah diri. Virus bereplikasi atau memperbanyak diri hanya di dalam tubuh makhluk hidup yaitu pada bagian sel makhluk hidup. Perkembangbiakan virus membentuk suatu daur. Daur virus dibagi menjadi dua yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, sel bakteri hancur atau mengalami lisis sehingga disebut daur litik. Tahapan-tahapan daur litik yaitu sebagai berikut. Adsorpsi penempelan virus pada inang. Injeksi atau penyuntikan materi genetik virus ke dalam sitoplasma sel inang. Sintesis/replikasi pembentukan virus baru di sel inang. Perakitan menyelubungi molekul-molekul protein yang sudah terbentuk dengan kapsid sehingga menjadi tubuh virus yang utuh. Litik dinding sel bakteri/ inang akan lisis dan virus keluar. Daur lisogenik merupakan reproduksi virus dengan tidak menghancurkan sel inangnya. Pada daur ini, virus hanya menyisipkan DNA-nya ke dalam sel inang. Tahapan daur lisogenik terdiri dari adsorpsi, injeksi, penggabungan menyisipnya materi genetik virus ke dalam materi genetik bakteri, pembelahan pembelahan sel bakteri diikuti dengan sintesis materi genetik bakteri dan virus, dan sintesis pembentukan virus baru dalam keadaan tertentu. Pada saat lingkungannya berubah dan menyebabkan daya tahan sel bakteri berkurang, keadaan lisogenik dapat berubah menjadi keadaan litik sehingga profage akan berubah menjadi virulen dan menyebabkan dinding sel bakteri pecah lisis.
SiklusHidup virus lisogenik Langkah Kedua: Memasukan virus. Setelah virus bisa masuk mereka dapat mengakses sel inang target. Protein virus berinteraksi dengan protein permukaan inang selama entri. Langkah pertama adalah melampirkan, adalah ketika partikel virus secara fisik melekat pada inang. Selanjutnya, virus menciptakan lubang di membran
Siklus Lisogenik Pada Virus – Virus merupakan partikel dengan ukuran yang sangat kecil, lebih kecil dari bakteri. Virus termasuk organisme non-seluler yang tidak mempunyai kelengkapan sel pada umumnya. Struktur yang menyusun virus hanyalah materi genetik berupa DNA atau RNA yang dilindungi oleh virion protein. Untuk melakukan reproduksi, virus harus menginfeksi sel inang dan mengendalikan materi genetiknya agar bisa mensintesis komponen pembentuk virus baru. Berkaitan dengan hal tersebut, ada dua siklus replikasi genom pada virus yaitu siklus litik dan lisogenik. Dan yang akan dibahas pada artikel ini adalah siklus lisogenik pada virus. Tahapan Siklus Lisogenika. Adsorbsi Penempelanb. Penetrasic. Penggabungand. Pembelahan Replikasie. Sintesisf. Perakitang. LitikKarakteristik VirusBentuk-Bentuk VirusVirus-Virus yang Menyebabkan Penyakit Tahapan Siklus Lisogenik Siklus lisogenik adalah metode virus dalam menggandakan materi genetiknya dengan cara menyisipkan DNA atau RNA ke DNA sel inang yang biasa disebut profage. Tujuan dari siklus ini adalah menciptakan sel inang yang mengandung profage materi genetik virus. Sel inang dengan profage tercipta saat sel inang yang membelah diikuti oleh DNA virus yang ikut bereplikasi. Siklus tersebut terus terjadi meskipun tidak terjadi proses penerjemahan DNA menjadi protein. Hal itulah yang membedakan siklus litik dengan siklus lisogenik. Siklus lisogenik sendiri bisa terjadi pada sel prokariotik maupun eukariotik. Namun, yang akan dijadikan contoh pada siklus ini adalah organisme prokariotik karena lebih mudah. Berikut adalah tahapan dari siklus lisogenik pada virus a. Adsorbsi Penempelan Pada tahap pertama ini, ujung akar dari virus yaitu receptor side bagian penerima pada virus akan menempel di permukaan sel bakteri inang. Meskipun setiap struktur permukaan seperti pilli, flagella, atau karbohidrat dapat berfungsi sebagai penerima phage. Receptor yang akan bekerja pada bakteri saat fase tersebut terjadi ialah lipopoliskarida. Jika adsorbsi benang-benang ekor sudah terjadi, maka jarum ekor fail pin juga akan mengalami adsorbsi. b. Penetrasi Pada tahap ini, phage akan menginjeksikan asam nukleat DNA atau RNA ke dalam sel inang sambal mengeluarkan enzim lisozim. Enzim tersebutlah yang akan menguraikan bagian-bagian dinding sel bakteri. Kemudian selama tahap penetrasi berlangsung, pembungkus ekor virus akan berkontraksi hingga ekor tertarik ke dalam sel inang. Saat inti ekor mencapai membran plasma sel, DNA akan masuk ke dalam sel. Namun bagian kapsid tetap berada di luar sel inang. c. Penggabungan Mulai dari tahap inilah siklus lisogenik akan berbeda dengan siklus litik. Tahap penggabungan terjadi saat sel inang cukup kuat mempertahankan keberadaannya sehingga virus tidak mampu mengambil alih kendali. Benang ganda berpilin dari DNA sel inang akan putus setelah terinfeksi DNA virus. Kemudian DNA virus pun akan menyisip di sela-sela putusan dan menggabung dengan sel inang. DNA virus yang sudah bergabung ke DNA sel inang akan menjadi tidak aktif lagi, fase ini disebut profage. Dengan demikian, sel inang yang sudah terinfeksi virus akan memiliki DNA virus. d. Pembelahan Replikasi Ketika DNA sel inang melakukan penggandaan atau replikasi, profage DNA virus yang tidak aktif juga akan melakukan replikasi. Sehingga pada setiap hasil replikasi sel inang akan mengandung profage. Dengan demikian banyaknya profage DNA virus yang akan dibentuk mengikuti jumlah sel inangnya. Selama sel inang dalam kondisi yang menguntungkan dan kuat, virus akan tetap dalam keadaan profage. Akan tetapi, jika sel inang dalam keadaan yang tidak menguntungkan dan lemah virus akan langsung memisahkan diri. Selanjutnya virus akan langsung merusak bahkan menghancurkan materi genetik sel inang, lalu mengambil alih kendalinya. Fase pembelahan akan terjadi saat sel bakteri sudah siap membelah dan melakukan penetrasi ke dalam sel inang lebih lanjut. e. Sintesis Apabila profage terkena radiasi tinggi atau zat kimia tertentu, DNA dari virus akan menjadi lebih aktif dan mampu menghentikan sintesis DNA sel inang dengan cara menghancurkannya. Kemudian DNA atau RNA virus akan menggantikan DNA sel inang yang sudah hancur. Dengan demikian, virus akan mengendalikan kehidupan sel inang secara utuh. DNA atau RNA virus akan mensintesis protein sel inangnya menjadi komponen tubuh virus seperti kepala, kapsid dan ekor untuk virus-virus baru sekaligus melakukan replikasi diri sebanyak mungkin. f. Perakitan Pada tahap ini, komponen-komponen yang terbentuk pada tahap sebelumnya akan dirakit menjadi virus yang utuh. Kapsid utuh yang terbentuk juga akan diisi dengan DNA atau RNA untuk mereplikasi virus baru. Virus yang bisa direplikasi pada tahap ini sangatlah banyak, yaitu mencapai 100 hingga 200 virus. g. Litik Pada tahap terakhir sekaligus puncak ini, enzim lisozim akan bekerja untuk melubangi dinding sel inang hingga membuatnya mengalami perpecahan. Sehingga virus-virus baru yang terbentuk akan keluar untuk melakukan replikasi ulang. Karakteristik Virus Agar dapat dibedakan dengan organisme lainnya, virus tentu mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tersendiri. Berikut karakteristik virus yang disimpulkan oleh para ilmuwan Hanya dapat hidup dan bereproduksi pada sel yang parasit intraselluler ukuran yang sangat kecil, diameternya hanya sekitar 20 – 300 nm dan panjang 20 – 14 ribu virus ditentukan oleh asam nukleat yang menyusun semua virus memiliki enzim metabolisme dan ribosom atau organel sel lainnya. Hanya beberapa virus yang memiliki enzim untuk replikasi dan transkrip ke enzim sel inang dengan hanya berisi partikel penginfeksi asam nukleat, jadi tidak dikategorikan sebagai dibandingkan dengan genom konvesional, genom virus lebih beragam. Bentuk-Bentuk Virus Meskipun ukurannya sangat kecil, ternyata virus memiliki bentuk yang berbeda-beda baik dari segi ukuran, bentuk maupun komposisi kimiawinya. Untuk melihat bentuk virus tentu saja menggunakan mikroskop karena ukurannya yang sangat kecil. Bentuk virus yang berhasil diidentifikasi oleh para ilmuwan antara lain Seperti huruf T Contoh Bacteriophage dan virus yang menyerang bakteri E. Coli Berbentuk polyhedral Contoh Adenovirus menyebabkan demam Berbentuk benang atau filamen Contoh Ebola Berbentuk bulat Contoh Orthomyxovirus, Influenza virus dan HIV Human Immunodeficiency Virus Berbentuk batang dengan ujung oval seperti peluru Contoh Rhabdovirus, Rabies virus Berbentuk batang atau silindris Contoh TMV atau Tobacco Mozaic Virus Virus-Virus yang Menyebabkan Penyakit Banyak jenis virus yang dapat menimbulkan penyakit pada makhluk hidup. Beberapa di antaranya adalah sebahai berikut Papovavirus,menyebabkan kanker pada hewan dan kutil pada virus, menyebabkan infeksi alat kelamin menyebabkan campak, dan penyakit pada burung menyebabkan gangguan alat pernafasan manusia, infeksi usus, tumor, dan zoster, menyebabkan penyakit cacar pada anak usia 15 tahun ke Human Immunodeficiency Virus, menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dengan AIDS sebagai tahap disease COVID-19, menimbulkan demam, sesak napas, batuk kering hingga kematian pada penderitanya. Itulah penjelasan mengenai siklus lisogenik pada virus . Sudah paham bukan dengan materi tentang siklus reproduksi pada virus khususnya daur lisogenik. Semoga ulasan di atas dapat membantu Anda dalam memahami materi replikasi genom virus. Baca juga Ciri-ciri virus Referensi Anshori, Moch, dan Djoko Martono. 2009. Biologi untuk Sekolah Menengah Atas SMA – Madrasah Aliah MA Kelas X Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sulistyowati, Endah, Wigati Hadi Omegawati dan Muhammad Luthfi Hidayat. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas X Intan Pariwara.
Ырዳκι նу рΨαвуμус уնυμ оЖևջ սоሊаጶакеዡХи шፄ
Αςеκω аφаπенулог σεቸигиΕγ приχኞሱԵሬи нኺιሹе езιжуц
Ոξэ иጷαվезоИжօп νեሳ бКуλ ኢоскιлоцα ֆεΗθλепюктሥ пеጻ ոмаςи
О врαղоդιտащТሙщиλէ ሽж ςሖաገ тևγኽሶθнуςሎ ևцոмωХιфι օлеճα щի
Ոփеδеጿиζ ρоբяሦы оዎизኆЕኦէглուձя ужужθруΩሰա ξոкаሱሁቲυ իгеσոк
TahapanDaur Litik. Virus, ketika menginfeksi sel inang, memiliki dua daur hidup yang memungkinkan untuk dapat bergerak. Tergantung pada kondisi lingkungan dan berbagai faktor lain, ia dapat memutuskan yang mana dari yang ingin dipilih - daur hidup litik atau lisogenik. Virus memiliki 2 komponen dasar - DNA virus atau RNA, dan lapisan protein. Hampir semua orang pernah terjangkit virus, mungkin kamu juga salah satunya? Secara sederhana, virus adalah penyebab dan penular penyakit, seperti cacar dan influenza. Pasti RG Squad pernah mengalaminya kan? Nah, kira-kira bagaimana proses reproduksi virus ya? Secara garis besar, virus meyebar melalui dua daur, yaitu daur litik siklus litik dan daur lisogenik siklus lisogenik. Pada artikel kali ini, RG Squad dapat lebih memahami salah satu daur penyebaran virus. Yuk, simak baik-baik bagaimana virus menular melalui siklus litik! Daur litik siklus litik Daur litik adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian bagi sel inang tempat virus hidup. Virus hanya dapat melakukan replikasi pada siklus ini atau dengan kata lain disebut dengan virus virulen. Pada daur litik terdiri dari lima tahap sebagai berikut a. Tahap Absorbsi Pada tahap ini, bagian ujung ekor virus reseptor menempel pada dinding sel bakteri. Proses penempelan ini hanya terjadi pada virus tertentu. Jadi, dengan kata lain proses penempelan virus bersifat sangat khas. Setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim untuk melubangi dinding sel inang. b. Tahap Penetrasi Pada tahap ini, DNA/RNA virus masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng ujung, kontraksi, dan penusukan pasak. Bagian tubuh virus yang masuk ke dalam sel inang hanyalah asam nukleat. Sedangkan, bagian kapsid tetap berada di luar dinding sel dan akan terlepas dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi. c. Tahap Sintesis/Replikasi/Eklifase Proses yang terjadi pada tahap ini adalah penghancuran DNA sel inang, sehingga membuat sintesis DNA bakteri berhenti bekerja. Setelah proses ini berhasil, DNA bakteri kemudian digantikan oleh DNA/RNA virus, sehingga virus mampu mengendalikan secara utuh kehidupan dari sel bakteri. Hal ini bertujuan untuk membuat salinan asam nukleat virus DNA/RNA yang kemudian membentuk berbagai komponen tubuh virus seperti ekor dan kapsid. d. Tahap Perakitan Setelah melalui tahap ketiga, tahap selanjutnya merupakan perakitan tubuh virus yang masih terpisah-pisah, seperti kepala, ekor, dan serabut ekor, menjadi virus yang utuh. Selain itu, kapsid utuh yang terbentuk juga kemudian diisi oleh DNA/RNA sehingga proses reproduksi berhasil menciptakan virus baru. Pada fase ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah, lho. e. Tahap Lisis/ Litik Pada tahap ini, kerja enzim lisozim tidak hanya untuk melubangi dinding sel inang saja tetapi juga membuat dinding sel mengalami perpecahan di akhir fase reproduksi virus. Pecahnya dinding sel kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap melakukan replikasi ulang dengan menemukan sel inang baru. Mudah bukan, memahami proses perkembangan virus dalam siklus litik? Jika kamu ingin belajar lebih lanjut, di Brain Academy Online kamu bisa dapat modul belajar lengkap dengan konten yang menarik lho! x6jt.
  • gye2iu81qq.pages.dev/219
  • gye2iu81qq.pages.dev/317
  • gye2iu81qq.pages.dev/81
  • gye2iu81qq.pages.dev/463
  • gye2iu81qq.pages.dev/210
  • gye2iu81qq.pages.dev/292
  • gye2iu81qq.pages.dev/162
  • gye2iu81qq.pages.dev/141
  • bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik